STRATEGI MARKETTING YANG EFEKTIF UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN DALAM MEA

16.00 Unknown 0 Comments




STRATEGI MARKETTING YANG EFEKTIF UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN DALAM MEA

Oleh :
Siti Chotimah


1.             PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Perkembangan teknologi membawa dampak untuk seluruh aspek, tidak hanya dari segi teknologi namun dari segi perekonomian. Perekonomian berperan penting bagi kesejahteraan masyarakat di Indonesia, semakin maju perekonomian maka tingkat kesejahteraan masyarakat ikut berkembang, selain itu persaingan dalam dunia bisnis pun semakin ketat. Melalui ASEAN Economic Comunity (AEC) 2015 atau yang dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 maka Indonesia berpeluang untuk memanfaatkan keunggulan dengan meningkatkan skala ekonomi dalam negeri, guna memperoleh keuntungan dalam mengikuti perdagangan pasar bebas (Desi, 2013:3).
Tentu saja sangat tidak  menutup peluang Indonesia akan menjadi pemain dan tidak menutup peluang Indonesia akan menjadi penonton yang hanya bisa berdiam diri sehingga, masyarakat Indonesia harus dapat mengetahui apa itu MEA dan memiliki pengetahuan yang mendalam untuk mempersiapkan segala pembekalan yang akan dikembangkan dalam persaingan di MEA.
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN yaitu adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).  Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk meningkatkan stabilitas  perekonomian di kawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar negara ASEAN (Suroso, 2015).
MEA akan menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dengan transformasi kawasan ASEAN menjadi pasar tunggal dan basis produksi, sekaligus menjadikan kawasan ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pemberlakuan MEA dapat pula dimaknai sebagai harapan akan prospek dan peluang bagi kerjasama ekonomi antar kawasan dalam skala yang lebih luas, dalam sektor ekonomi di kawasan Asia Tenggara. MEA mendorong para pengusaha untuk berlomba-lomba dalam memajukan bisnisnya melalui beberapa inovasi agar bisnis tetap berkembang. Tidak hanya pengusaha dalam negeri namun seluruh pengusaha di ASEAN juga ikut berpartisipasi, sehingga persaingan bisnis semakin ketat dan berkembang.
Ketatnya persaingan dalam MEA membuat pengusaha semakin aktif dalam mempromosikan produknya. Pengusaha yang kurang berinovasi maka akan mengalami kemunduran secara perlahan, sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak hanya mengembangkan dalam segi inovasi namun dari sisi strategi pemasaran (marketing) suatu produk untuk dikenali.
Kotler ( 2000:7), “ Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain “.
            Saladin (2002:2) mengemukakan pengertian pemasaran adalah sebagai berikut “ Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan yang lain “
            Marketing merupakan strategi yang tepat untuk menaikan kinerja penjualan untuk mencapai target penjualan. Melalui strategi-strategi yang matang akan membuat proses pemasaran lebih terstruktur. Ketatnya persaingan dalam MEA membuat beberapa kendala terjadi yaitu kurangnya kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik (Santoso, 2008). Dalam hal ini competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang  dalam jumlah banyak ke Indonesia akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Terlebih lagi Indonesia juga akan bersaing dengan Singapura dan Cina yang lebih gencar memasarkan produknya ke Indonesia. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut.
            Upaya tersebut meliputi bagaimana perusahaan dalam negeri dapat bersaing dalam segi pemasaran produk. Adapun strategi marketing yang cukup efektif dalam menghadapi perusahaan lain dalam MEA ialah pertama perusahaan tersebut harus melakukan peningkatan SDM agar para pekerja lebih cekatan dalam bekerja dan memberikan ide serta mempertimbangkan setiap langkah yang akan diambil, kedua menentukan pangsa pasar karena pangsa pasar menentukan untuk siapakah produk tersebut dipasarkan nanti, ketiga melakukan sosialisasi besar besaran agar masyarakat tahu keunggulan produk dalam perusahaan, sosialisasi tersebut meliputi adanya iklan tentang produk, promosi,dll, keempat perusahaan harus kreatif dalam menciptakan produk baru. Itulah beberapa strategi marketting yang dapat digunakan perusahaan dalam menghadapi MEA.

1.2         Rumusan Masalah
1)      Bagaimanakah strategi marketing berbasis segmentasi dalam menghadapi persaingan ?
2)      Bagaimanakah penerapan strategi marketing berbasis targeting dalam menghadapi persaingan usaha?
3)      Bagaimanakah penerapan strategi marketing berbasis perencanaan dan program dalam menghadapi persaingan usaha?



2.    PEMBAHASAN
2.1         Strategi marketing berbasis segmentasi dalam menghadapi persaingan
               Penyelenggaraan kegiatan pemasaran (marketing), tidak terlepas dari peranan pemasaran sebagai fungsi pengorganisasian dan proses untuk penciptaan nilai. Di dalam aktivitas bisnis keinginan konsumen, tingkat pembelian, elastisitas harga dan promosi memiliki perbedaan dalam program pemasaran. Oleh karena itu, diperlukan upaya program pemasaran yang efektif, yaitu dengan melakukan segmentasi pasar.
               Segmentasi pasar merupakan pembagian kelompok pembeli yang memiliki perbedaan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu. Segmentasi pasar bertambah penting dalam pengembangan strategi pemasaran, terutama akibat perkembangan pasar, perubaan kondisi social, perkembangan ekonomi, dan persaingan.
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:
1)      Dapat diukur (measurable) .
Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.
2)      Dapat dijangkau (accessible).
Segmentasi pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3)      Cukup besar (substantial).
Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba yang dapat dilayani. Suatu segmen merupakan kelompok homogen yang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai.
4)      Dapat dibedakan (differentiable).  
segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5)      Dapat dilaksanakan (actionable)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Begitu luasnya karakteristik yang terdapat di pasar, maka segmentasi pasar perlu dilakukan, berikut adalah manfaat dan tujuan secara lebih detail:

1)      Pasar lebih mudah dibedakan
Sangat sulit bagi perusahaan untuk terus-menerus mengikuti selera konsumen yang selalu berkembang di keadaan pasar yang heterogen. Oleh karenanya perusahaan cenderung mencari kelompok konsumen yang sifatnya homogen agar lebih mudah untuk memahami selera konsumen, agar produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga produk yang dibuat pun dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
2)      Pelayanan lebih baik
Ada empat hal penting yang diinginkan oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu kualitas, harga, pelayanan, dan ketepatan waktu. Namun dari keempat hal penting itu, pelayanan merupakan hal yang paling dominan. Sedang harga dan kualitas seringkali menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Oleh karena itu segmentasi pasar harus dilakukan agar bisa memberikan pelayanan yang mengarah dan tepat kepada pasarnya.
3)      Strategi pemasaran lebih terarah
Dengan melayani pasar yang sifatnya homogen, maka dalam merencanakan strategi pemasaran, penyusunan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosinya dapat lebih terarah dan lebih tajam.
4)      Menemukan peluang baru
Perusahaan yang memiliki pemahaman atas segmen pasar yang baik tentunya akan sampai pada titik di mana ia menemukan peluang, meski peluang yang ditemukan tidak selalu besar.
5)      Strategi komunikasi lebih efektif
Komunikasi bisa menjadi efektif apabila komunikator tahu persis siapa komunikan yang diajak berkomunikasi olehnya; apa kesukaan, kebiasaan, latar belakang, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan sebagai komunikator akan berkomunikasi dengan cara yang berbeda-beda dan melalui media yang berbeda pula yang disesuaikan kepada segmen pasar yang ditergetnya.
6)      Melihat kompetitor dengan segmen yang sama
Dengan mengetahui siapa yang menjadi segmen bagi sebuah perusahaan, tentunya perusahaan itu juga bisa melihat apabila ada perusahaan-perusahaan lain (perusahaan kompetitor) yang menawarkan produk / jasa yang sama, yang juga menargetkan segmen pasar yang sama dengan yang ditargetnya, dan kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan-perusahaan kompetitor itu untuk merebut perhatian pasar dalam usaha memenuhi kebutuhan segmen pasar tersebut.
7)      Evaluasi target dan rencana bisnis
Setelah mengetahui siapa dan bagaimana karakteristik segmen pasar yang ditarget, maka perusahaan bisa melakukan evaluasi atas efektif tidaknya kegiatan pemasaran yang sudah dilakukan selama periode tertentu, apakah sudah sesuai dengan karakteristik pasar yang ditargetnya, dan juga perusahaan bisa mempelajari apa yang lebih dan kurang dari strategi yang sudah berjalan, untuk dibuat perencanaan bisnis selanjutnya di depan.
Dalam mengidentifikasi segmen pasar, ada tiga tahap prosedur yang harus dilakukan, yakni:
1)      Tahap Survey
Dilakukan wawancara kepada target segmen pasar untuk mendapatkan pemahaman terhadap sikap, motivasi, dan perilaku konsumen. Wawancara bisa dalam bentuk kuesioner.
2)      Tahap Analisis
Di tahap ini, data yang mengandung variabel-variabel berkorelasi tinggi dibuang, kemudian dilakukan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah maksimum segmen yang berbeda.
3)      Tahap Pembentukan
Dibentuklah kelompok berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikologis, psikografis, dan pola media. Dari sifat dominan yang ditemukan pada kelompok tersebut, diberikanlah nama profil pada kelompok segmen itu.
Dalam pengadaan segmentasi pasar, maka pembagiannya dibagi berdasarkan sembilan kategori:


1)      Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi
Pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti negara, wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan.
2)      Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi
Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.
3)      Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi
Segmentasi psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan segmen demografi tertentu merespon suatu stimuli pemasaran.
4)      Segmentasi Pasar berdasarkan hubungan secara ekstrim
Merupakan bentuk efektif segmentasi bagi penggunaan merek, seperti:
1.      Tingkat penggunaan: beda segmentasi terletak pada pengguna berat, pengguna sedang, dan pengguna ringan. Bukan pengguna sebuah produk, jasa, atau merek khusus.
2.      Tingkat kesadaran: kesadaran konsumen pada produk, kesiapan membeli produk, atau apakah konsumen membutuhkan informasi tentang produk tersebut.
3.      Loyalitas merek: Loyalitas konsumen pada merek dijadikan perusahaan sebagai identifikasi karakteristik konsumen di mana mereka bisa langsung menjadi pendukung promosi ke orang dengan karakteristik yang sama namun dengan populasi yang lebih besar.
5)      Segmentasi berdasarkan situasi penggunaan
Kesempatan ini bisa menentukan apakah konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Segmentasi ini dibuat untuk membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
6)      Segmentasi berdasarkan benefit
Bentuk segmentasi yang mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan menfaat berbeda yang mereka cari dari produk merupakan bentuk segmentasi yang kuat.
7)      Segmentasi Pasar berdasar Tingkah Laku
Segmentasi ini dikelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi pembeli terhadap suatu produk.

0 komentar: